Kamis (22/6) sudah diagendakan untuk pembagian rapor siswa kelas 7 dan kelas 8. Akan tetapi, hari ini suasananya beda dengan pembagian rapor tahun-tahun sebelumnya. Bapak Ibu Guru memakai batik lurik seperti yang terlihat di foto. Jadi terasa Jawa sekali ya? Lho, kita patut bangga sebab ini adalah salah satu produk nusantara kita. Jangan sampai punah bahkan sampai diklaim sebagai budaya negara tetangga.
Kebudayaan berkembang di setiap daerah. Kata budaya berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi (Sanskerta) yang berarti “akal” dan daya yang berarti “usaha” atau “hasil” (Koentjaraningrat, 1974: 80). Kebudayaan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang diperoleh dengan cara belajar. Dalam arti sempit dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan ide, gagasan dan pola pikir manusia yang mendorong terciptanya perilaku yang dilakukan secara berulang dan terus menerus dalam suatu masyarakat tertentu. Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang kaya dengan kebudayaan, kreatif dan produktif dalam menghasilkan berbagai warisan budaya salah satunya dalam hal berpakaian di samping karakter masyarakat Jawa yang kaya filosofi, mengenal simbolisme dan makna dalam segala hal. Warisan budaya adalah benda atau atribut tak benda yang merupakan jati diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu warisan budaya tersebut ialah kain tradisional. Di samping batik yang telah dikenal oleh masyarakat luas setelah diakui oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, masyarakat Jawa juga memiliki kain tenun lurik yang menarik untuk dicermati.
Lurik tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, namun juga bernilai filosofis tinggi sebagai salah satu wujud kekayaan warisan budaya Jawa. Tenun lurik merupakan salah satu kain tenun Indonesia yang sederhana baik dalam penampilan maupun pengerjaannya, namun kain lurik ini sarat dengan berbagai makna (Djoemena: 2000, h. 1). Hayoo.., adakah yang sudah tahu apa saja maknanya? Yuk berliterasi lagi ^^ (Bas)
Baguss bangett,,, kompak banget bapak ibu guru Janedaa,,,,,, kerennnn
BalasHapusAlhamdulillah saya sangat bangga dengan sekolah saya yang terpilih menjadi sekolah rintisan Adiwiyata adanya Adiwiyata teman" bisa peduli dengan lingkungan sekitar janeda hebat👍
BalasHapusSMPN 2 Jabung sekarang beda dengan yang dulu, semakin ke sini semakin keren. Tidak statis tapi dinamis mengikuti zaman.
BalasHapuskompak banget guru guru di JANEDA semoga JANEDA kedepan nya semakin baik dan menjadi sekolah yg luar biasa
BalasHapusNaica putri 8a
BalasHapusSalah satu cara melestarikan keragaman indonesia,,,, dengan memakai baju khas adat seperti inii,,,,,,baguss banget bapak ibu
Mungkin tidak ya siswa memakai batik lurik juga di hari tertentu?
BalasHapusSalah satu kegiatan yang harus di lestarikan,karena jika dilupakan begitu saja pasti akan hilang dan mungkin diakui oleh negara tetangga
BalasHapusSemoga keragaman Indonesia selalu dilestarikan dan tidak pernah terlupakan
Waktu pembagian rapot bapak ibuk guru memakai batik lurik khas Jawa terasa beda banget ya, sebagai orang Jawa kita harus melestarikan budaya dan tradisi Jawa agar tidak punah
BalasHapusKeren, menjadi tradisi dalam bentuk budaya dengan memakai pakaian adat saja sudah meningkatkan mutu dalam keragaman Indonesia. Janeda emang sekolahnya bagus banget...
BalasHapusAlhamdulillah saya sangat bangga dengan sekolah saya yang terpilih menjadi sekolah rintisan Adiwiyata adanya Adiwiyata teman" bisa peduli dengan lingkungan sekitar janeda hebat👍 dan saya bangga menjadi siswi di SMP negeri 2 jabung
BalasHapus